11 November 2009
Sambut HUT PPMKI Ke 30
PPMKI, Gelar Reli Mobil Kuno Di Denpasar
Perkumpulan Penggemar Mobil Kuno Indonesi (PPMKI), Rabu (11/11) kemarin menggelar reli mobil kuno di bilangan Denpasar dan Badung. Reli mobil kuno yang diselenggarakan dalam rangkaian menyambut hari ulang tahun PPMKI yang ke 30 tersebut menyertakan anak-anak panti asuhan. Dijadwalkan hari ini PPMKI akan menggelar pameran mobil kuno di Discoveri Kartika Plaza dengan menyertakan empat mobil kuno yang sempat mengiringi perjalanan RI 1.
Hal tersebut dikatakan ketua acara HUT PPMKI yang ke 30, Budi Wirawan disela-sela reli mobil kuno. Menurutnya dalam menyambut HUT PPMKI ke 30, penyelenggaraan yang bersifat Internasional ini, terpusat di provinsi Bali. Namun dengan berat hati, negara-negara tetangga yang dijadwalkan akan mengikuti rangkaian acara PPMKI terpaksa tidak bisa menghadiri dikarenakan keterbatasan waktu mereka. Negara-negara tersebut adalah Malaysia, Kualalumpur dan Brunai.
Budi mengatakan, reli tersebut merupakan sebagian bentuk menghormati parayaan hari pahlawan yang jatuh Selasa (10/11) kemarin. Selain itu ulang tahun ke 30 yang jatuh pada Jumat (13/11) esok menjadi ajang silaturahmi para penggemar mobil tua di Indonesia. Diperkirakan 160 mobil kuno akan meramaikan perhelatan International mobil kuno tersebut. “ Nanti kita akan menampilkan mobil kuno buatan tahun 1853, namun saya lupa nama merek mobil tersebut,”jelasnya yang juga sebagai sekretaris PPMKI Bali.
Beragam merek mobil kuno seperti Chevrolet, Ford, Land Rover, Willy, Plymouth Mercedes, Holden, Moris Minor, Mini, Fiat, akan dipamerkan di hadapan khalayak ramai. Yang paling menarik adalah turut andilnya tiga mobil kuno yang pernah digunakan oleh RI 1 dan satu mobil kuno yang digunakan oleh bung Tomo saat detik-detik proklamasi.
Sebanyak 90 mobil kuno dari lima pengurus daerah yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Provinsi Bali turut hadir dalam reli keliling Kota Denpasar, dan Badung. Namun reli mobil kuno yang menjadi bagian pavorit para peserta reli, kali ini merasakan kesenangannya bisa berbagi dengan para anak panti asuhan. Menurut peserta reli, Ananta dan Sriyono yang membawa mobil mobil fiat 1100 SW tahun 1969 dan 1955 dari kota Solo. Mengatakan cukup senang, bisa berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Menurutnya walau hanya bisa mengajak anak-anak tersebut mengitari kota Denpasar dengan mobil kuno, dirasakan oleh para peserta sudah menjadi bentuk kepedulian antar sesama.
Hal yang sama juga diutarakan Salim asal Jakarta yang menyertakan mobil kuno kesayangannya yakni Moris Becak tahun 1935 yang pada jaman dulu dijadikan oplet di Jakarta dan Moris Minor tahun 1957. Menurutnya hingga kini, memelihara dan merawat serta melestarikan mobil kuno yang berada di Indonesia merupakan keasikan tersendiri dan telah menjadi kewajiban anak bangsa untuk melestarikannya. “Jangan sampai mobil-mobil kuno dan langka yang berada di Indonesia, diboyong keluar negeri dan berpindah tangan,”jelas Salim.