Seperti indukan Anthurium silang hokery-gelombang cinta di jual seharga Rp.40 juta-an dengan bakalan tongkol empat usia 12 tahun. Anthurium Jemanii Pluto berharga Rp. 6 juta. Jenis ini, kendati baru tumbuh sebesar taoge laris-manis dibeli orang dengan harga Rp 150 ribu. Setiap kali tingginya bertambah sekitar 2 cm, harganya melonjak sampai jutaan rupiah. ''Kalau dipikir-pikir harga anthurium memang tidak realistis, tapi kenyataannya tanaman itu laku keras,'' jelasnya Janti K Himawan seorang hobiis yang mengembangbiakkan Anthurium.
Nilai jual yang besar untuk satu pot Anthurium didasari atas beberapa faktor yang mendukung suatu Anthurium. Faktor utama adalah faktor umur, umur yang semakin tua konon tampilannya akan semakin indah. Kedua adalah bentuk daunnya cenderung kompak dan simetris, warna dominan adalah hijau dengan tepi yang bergelombang dan ada yang lurus.
Harga biji Anthurium kini juga melejit. Bibit Blek Byut dengan dua daun dijual Rp. 200 ribu, Bibit Jenmanii SuperNova 2 daun (sebesar kuku jempol kaki) dijual Rp.450 ribu. bibit Black Hokery 2 daun dijual Rp.70 ribu, Bibit Black Silvit 2 daun dijual Rp.250 ribu. Sedangkan biji Gelombang Cinta yang tadinya masih Rp. 5 ribu, kini sudah melonjak jadi Rp 20 ribu per potnya. Menurut Janti kendati harga bibit semakin naik namum tetap saja diborong oleh pembeli meski baru berukuran kecil. “Padahal untuk jadi besar dan bisa dinikmati perlu waktu sampai 10 tahunan,” ujarnya di rumahnya di kawasan Gandaria Selatan.
Anthurium sendiri memiliki beberapa jenis, tapi yang sedang digandrungi adalah jenis Anthurium Jenmanii. Jenis ini mempunyai banyak turunan, ada Jenmanii cobra (bentuk daunnya mirip kepala ular kobra), petruk (daunnya panjang mirip hidung petruk), pedang, golok, mangkok, kol, wayang, tombak, jaipong, teratai dan gelombang cinta dan lain –lain, yang semuanya didasarkan pada bentuk daun.
Janti mengatakan, peminat anturium pada dasarnya adalah laki-laki. Mereka pada dasarnya sudah makin sadar bahwa anthurium sangat pas sebagai pengganti perhiasan yang pantas untuk investasi.
Janti K Himawan. memulai bisnis anthurium muncul setelah anthurium miliknya tumbuh manggar (calon biji). Setiap manggarnya bisa menghasilkan ribuan biji anthurium. Kemudian ia bersama sang suami Rahmat mempromosikan tanamannya melalui website. Alhasil promosinya mendapat respon pembeli yang cukup besar. Pada saat itu biji anthurium dihargai Rp. 5.000.
Saat itu, Yanti dan keluarganya tak sekadar mengoleksi tapi juga berbisnis anthurium. Kini, aneka jenis anthurium menghiasi halaman rumahnya yang asri di jalan Taman Sejahtera, Gandaria Selatan. Suaminya yang dulu penggemar otomotif dan hobi memelihara burung ikut menyukai anthurium juga. Bahkan, Rahmat kini sangat piawai dalam membibit dan merawat Anthurium.
Bagi Anda yang mencoba untuk berinvestasi pada tanaman khas Thailand ini perlu memperhitungkan sampai kapan harga Anthurium akan berujung. Pasalnya banyak penjual dan pembeli yang tidak bisa memperkirakan sampai kapan tren Anthurium akan berjaya.Banyak pedagang tanaman hias cemas harga sewaktu-waktu merosot, kalau menyimpan tanaman ini terlalu lama dalam jumlah banyak. Tapi, mereka juga akan panik, kalau stok Anthurium mereka habis. (reportase Indra Kusuma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar