Wah...Kumaha euy Barudak Bandung kreatif pisan. Top Abis
sedikit tentang asal usul Helarfest.
Helar Festival 2008 adalah sebuah rangkaian kegiatan perayaan yang ditujukan untuk
menampilkan berbagai potensi ekonomi kreatif yang berkembang dalam lingkup
kota Bandung. Kegiatan ini merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh
Bandung Creative City Forum, sebagai bagian dari strategi jangka panjang
pengembangaan platform ekonomi kreatif yang berkelanjutan di kota Bandung.
Upaya untuk mengembangkan platform ekonomi kreatif di kota Bandung selama ini
dirintis secara mandiri oleh berbagai komunitas masyarakat yang tergabung dalam
Bandung Creative City Forum. Selain Helar Festival 2008, forum ini juga menginisiasi
pengembangan strategi branding dan membangun jaringan kerja sebagai upaya
untuk mengukuhkan kota Bandung sebagai kota kreatif yang siap berkompetisi
secara global.
Penamaan kata “Helar” diambil dari ungkapan bahasa Sunda yang dimaknai sebagai
sebuah kegiatan menampilkan berbagai potensi diri untuk mendapatkan perhatian
dari sekeliling. Diharapkan melalui kegiatan ini berbagai potensi kreatifitas yang
dimiliki oleh masyarakat kota Bandung dapat diapresiasi dan dikenali keberadaannya
oleh masyarakat luas, baik di tingkat lokal maupun internasional. Puncak dari
kegiatan Helar Festival 2008 akan diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 16
Agustus 2008. Dalam kegiatan ini, akan dilaksanakan pawai kendaraan hias non‐bbm
(delman, becak, sepeda, kuda, dll.) yang akan melibatkan masyarakat umum. Selain
konvoi kendaraan hias non‐bbm, kegiatan ini juga akan mengarak hasil bumi yang
dikumpulkan dari berbagai komunitas masyarakat di kota Bandung dengan
menggunakan wadah Jampana. Selanjutnya kegiatan arak‐arakan akan ditutup
dengan prosesi “Seba” dengan menyerahkan Jampana kepada mereka yang
membutuhkan melalui pemimpin ataupun tokoh masyarakat di Monumen Bandung
Lautan Api (Lapangan Tegalega).
Sebagai kegiatan yang pertama kali diselenggarakan, Helar Festival 2008 akan
menampilkan beragam kegiatan, mulai dari festival budaya tradisional masyarakat
Sunda, festival industri clothing independent, konser musik, pemutaran film,
pameran arsitektur dan seni visual, proyek seni ruang publik hingga seminar urban
planning dan budaya kreatif yang akan digelar selama bulan Juli s/d Agustus 2008.
Secara keseluruhan festival ini akan menggelar sekitar 30 acara yang akan
diselenggarakan secara simultan. Adapun beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan
diantaranya adalah Indie Movie Workshop, Band of Bikers, Nu‐Substance Creative
Media 2008, KickFest 2008, Bandung Deathfest 2008, Sunda Festival, Artepolis 2008,
Jendela Ide Sabuga Children & Youth Art Space, Forestra – Save the Forest, Re‐
inventing Bandung, Helar Kria Jawa Barat dsb.
Helar, diambil dari bahasa sunda, yang kurang lebih artinya menampilkan diri untuk mendapat perhatian dari sekeliling. Helarfest ini ditargetkan sebagai apresiasi seluruh potensi kreatifitas yang dimiliki kota Bandung terutama oleh masyarakat lokal maupun International. Kegiatan yang diselenggarakan di Helarfest antara lain festival budaya tradisional Sunda, festival industri clothing independent (Kickfest), konser musik, pemutaran film, pameran arsitektur dan seni visual, proyek seni ruang publik hingga seminar urban planning dan budaya kreatif (Artepolis).
Acara ini akan diselenggarakan selama 2 bulan, Juli sampai dengan Agustus. Dan dikembangkan oleh Bandung Creative City Forum, sebuah organisasi lintas komunitas yang diresmikan pada 7 Januari lalu. Komunitas ini membuka kerjasama dengan beragam institusi dari Pemerintah Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, dan British Council. Mereka juga bekerjasama secara strategis dengan komunitas sejenis di 12 kota di Asia dan Eropa. Antara lain Taipei, Kuala Lumpur, Yokohama, Bangkok, Cebu, Hanoi, Hongkong, Auckland, Glasgow, dan London.
Helaran acara-acara yang tergabung dalam Helarfest pun kemudian akan diarak dari Braga menuju Lapangan Saparua, tempat perayaan ulang tahun ke-20 Bikers Brotherhood. Rute yang dilalui, Braga-Viaduct-Wastukencana-Aceh-Saparua,
"Perayaan publik di ruang mana pun di seluruh dunia pasti memiliki nilai. Mudah-mudahan ini dipahami masyarakat dan ikut berpartisipasi," ujar Gustaff dari Bandung Creative City Forum (BCCF) yang juga panitia Helarfest, saat diskusi di Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB) di Jalan Singaperbangsa, Jumat (18/7/2008).
Meski jumlah kegiatan cukup banyak, namun Gustaff menjelaskan bahwa eskalasi event sangat beragam. Ada acara yang mengundang massa dalam jumlah besar sampai ratusan ribu orang, tetapi ada juga yang menjadi konsumsi komunitas.
"Kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait acara ini. Agar tidak berbenturan dengan pilwalkot, kita sudah diskusi dengan KPU. Demikian juga dengan instansi-instansi pemerintah dan Polwiltabes Bandung," tambahnya.
Puncak Acara Helar Festival 2008 akan diadakan pada tanggal 16 Agustus 2008 dengan menggelar ritual “Rajah Pasaduan” untuk menghargai jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dalam bentuk pawai kendaraan non-bbm dan arak-arakan jampana. Prosesi puncak acara Helar Fest 2008 ini akan dilengkapi dengan prosesi seba dengan mengumpulkan jampana yang berisi hasil bumi yang dikumpulkan oleh masyarakat, untuk kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam acara ini, terdapat juga berbagai gelar seni yang turut menyemarakkan festival seni budaya Sunda, yaitu gelar seni Kendang Penca, Debus, band akustik, Bajidor, lomba Sisindiran, Tataruncingan, dan pertunjukan busana Sunda (kategori busana Sunda bebas, busana Kabaya, dan busana kontemporer).
Pers Rilis
Bikers Membuka Helar Festival euy...
Helar Festival 2008 adalah sebuah rangkaian kegiatan perayaan yang ditujukan untuk
menampilkan berbagai potensi ekonomi kreatif yang berkembang dalam lingkup
kota Bandung. Kegiatan ini merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh
Bandung Creative City Forum, yang merupakan bagian dari strategi jangka panjang
pengembangunan ekonomi kreatif yang berkelanjutan di kota Bandung.
Penamaan festival ini diambil dari kata “Helar”, sebuah ungkapan bahasa Sunda yang
artinya kurang lebih menampilkan diri untuk mendapatkan perhatian dari sekeliling.
Melalui kegiatan ini berbagai potensi kreatifitas yang dimiliki oleh kota Bandung
diharapkan dapat diapresiasi dan dikenali keberadaannya oleh masyarakat luas, baik
di tingkat lokal maupun internasional.
Sebagai sebuah festival, Helar terdiri dari berbagai acara yang diinisiasi oleh berbagai
komunitas lokal yang ada di Kota Bandung. Sebuah festival menunjukkan keunikan
komunitas yang ada, dan di Kota Bandung terdapat komunitas lokal yang telah eksis
lebih dari 15 tahun. Sebut saja seperti desainer, kartunis, film maker, musisi, arsitek,
penggemar otomotif dan lain‐lain.
Pembukaan Helar Festival ini akan terjadi pada 19 Juli 2008 mendatang. Pada tanggal
itu, Helar akan secara resmi dibuka bersamaan dengan penyelenggaraan ulang tahun
Bikers Brotherhood yang ke‐20. Akan ada sekitar 30 acara yang akan digelar
sepanjang 19 Juli s/d 31 Agustus 2008. Acara ini akan berlangsung di Gelanggang
Olah Raga (GOR) Saparua.
Sebelum berlangsung di Saparua, akan terjadi pawai kendaraan motor antik dari Jln.
Braga. Dari situ pawai akan beriring‐iringan menyusuri ruang jalan utama di Kota
Bandung dan berakhir di Saparua.
Bikers Brotherhood Motorcycle Club akan mendatangkan para bikers dari Bandung,
Bali, Lombok, Sragen, dan Jawa Timur. Bukan hanya Bikers lokal, panitia pun telah
mengonfirmasi kedatangan para Bikers dari Belanda, Amerika, Inggris, Malaysia,
Thailand dan Singapura. Pertemuan ini akan dilengkapi pula oleh pasar rakyat dan
kesenian tradisional.
Bandung sebagai sebagai kota dan industri kreatif? Siapa takut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar