Perbaikan Kapal Phinisi
Kondisi kapal penangkap ikan memagang peranan penting dalam keselamatan dan hasil tangkapan yang berlimpah. Bertahan selama tiga minggu dibawah teriknya matahari dan deburan ombak lautan lepas. Terkadang membuat kondisi kapal penangkap ikan mengalami kerusakan dibagian tertentu. Ketika bersandar di dermaga, kondisi kapal harus dapat segera diperbaiki. Hal itu lah yang dimanfaatkan oleh para spesialis perbaikan kapal untuk mendapatkan rezeki di tengah kerasnya kehidupan.
Hal tersebut dikatakan Sitorus pemborong perbaikan kapal Phinisi di dernaga timur Pelabuhan Benoa Sabtu (22/8) kemarin. Terbukanya peluang kerja memperbaiki kapal Phinisi dilihatnya sejak tahun 2003 silam. Pria asal Medan ini adalah pemborong perbaikan kapal. Kapal-kapal yang ditangani Sitorus adalah kapal kayu tradisional Phinisi.
Dia mengatakan hampir setiap kapal yang bersandar di dermaga memerlukan perbaikan. Mulai dari perbaikan kecil hingga perbaikan keseluruhan kapal. Menurutnya kapal-kapal penangkap ikan tersebut berada di tengah laut lepas cukup lama antara 3 - 6 bulan. Secara otomatis kondisi kapal akan mengalami perubahan baik kinerja ataupun kebocoran.
Hampir setiap kapal yang diperbaiki oleh sitorus adalah kapal Phinisi yang mengalami kebocoran dan kerusakan mesin. Seperti yang sedang dia kerjakan pada KM Bintang Mas Diamond, kapal phinisi penagkap ikan tuna. Jasa perbaikan yang diterimanya adalah perbaikan body kapal atau pengecetan ulang.
Bapak dua anak ini mengatakan untuk pengerjaan tersebut akan memakan waktu antara 1.5 hingga 2 bulan lamanya. Dengan biaya perbaikan yang diterimanya mencapai Rp. 75 juta. Dengan memperkerjakan 15 karyawan yang terbiasa mengerjakan kapal. Sitorus meyakini dapat menselesaikan perbaikan tersebut 1.5 bulan. “Bila waktunya lebih cepat dari waktu yang disepakati, saya akan memperoleh keuntungan yang banyak, namun kalau waktu pengerjaanya meleset, saya akan mengalami kerugian,” jelasnya.
Dalam satu hari tiap karyawannya mendapat bayaran Rp.60 ribu perhari. Secara keseuruhan 40 juta akan dikeluarkan untuk membayar mereka, atau perorang mendapat bayaran Rp.2.925.000. Sedangkan untuk biaya pembelian dempul, cat dan penyewaan alat kompresor serta beberapa potong kayu hanya menghabiskan 20 juta. Sehingga pemborong paling banyak akan menerima 10 juta dari satu proyek perbaikan kapal yang ditanganinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar