Pelanggannya berasal dari anak muda dan eksekutif muda. Tempat ini juga dapat dijadikan ajang arisan oleh para ibu-ibu karena tempatnya yang nyaman. Selain itu acara meeting dan gathering sering diadakan di sini.
Dibukanya Gandaria Steak ini tentu saja didasari atas potensi pasar yang besar dan terus meningkat di kawasan Jakarta Selatan khususnya di daerah Kebayoran yang mayoritas masyarakatnya berada digolongan menegah ke atas. Meningkatnya kebutuhan kaum urban akan makanan dan suasana yang nyaman itulah yang kemudian ditangkap Gandaria Steak.
Gandaria Steak menawarkan aneka menu lokal dan impor. Menu favoritnya antara lain tenderloin setak import maupun sirloin steak lokal. Untuk menu Indonesianya bisa dipilih masakan seperti Timbel Komplit dan Sop Buntut Goreng yang segar. Sedangkan untuk menu chinese food banyak diminati menu masakan ayam seperti Ayam Goreng Rica-Rica, Nasi Goreng Seafood, Gurame Asam Manis dan Gurame Goreng.
Kapasitas tempat duduknya mencapai 134 orang dengan perincian dua VIP Room yang dapat menampung 24 orang, dua buah saung yang masing-masing dapat mempung 10 orang, teras 60 orang dan Dining Room 30 orang. Gandaria Steak buka dari pukul 10 pagi hingga tengah malam.
Dalam mengatasi persaingan bisnis di dunia kuliner yang semakin marak, Gandaria Steak merangkul Ayam Bakar Ghantari di tahun 2004 silam sebagai mitra bisnis dalam meramaikan menu Gandaria Steak yang dibuka di dalam area Gandaria Steak dengan sistem bagi hasil. Pada tahun 2006 ditambah menu baru yaitu chinese food dengan tujuan sebagai penyeimbang terhadap kompetitor dan memberikan pilihan menu kepada pelanggan.
Awal Mei lalu Gandaria Steak menambah menu minuman baru yaitu Breaf Hard dengan komposisi apel malang, nanas, cocacola, sprite, soda dan sejenis wine. Red Star minuman ini terdiri dari fanta merah,soda, apel malang, sirup dan sejenis wine sedangkan Yellow Squash terdiri dari jeruk peras dan sejenis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar